Aku ingat..
Aku ingat, dulu sewaktu kecil aku pernah ditinggal ditaman
depan rumah dengan beralas tikar tipis dan banyak boneka oleh ibuku..
Aku ingat, dulu aku selalu meminta ibuku duduk disofa kayu
kesayanganya dengan posisi kaki diselonjorkan dan aku duduk diatas punggung
kakinya dan beliau mengayunkan kakinya tersebut sehingga aku begerak naik turun
seperti diatas jungkat jungkit ku di sekolah TK ku dulu..
Aku ingat, ayahku membeli sebuah tustel baru dengan rol film
lama serta ada piringan gerigi dikanan atasnya yang jika ingin digunakan harus
menggeser kekanan girigi tersebut
sehingga negative filmnya tepat dan bisa digunakan. Kala itu aku disuruh
berpose memegang cangkir, aku berdiri, aku menggunakan baju bagus dan sepatu
hak tinggi juga..
Aku masuk TK..
Aku ingat, ketika pertama kali aku membawa boneka kesayangan
aku ke sekolah TK-ku dan ketawan guruku lalu boneka tersebut ditaruh di paku
untuk menggantung papan tulis. Saat itu aku hanya melihat bonekaku sampai waktu
pelajaran habis karena takut bonekaku hilang.
Aku ingat, gigiku tanggal karena aku bermain manjat tiang
setengah lingkaran dan tanganku tidak kuat menahan bebanku dan aku terjatuh
sehingga kehilangan satu gigi seriku.
Aku ingat, pengalaman gigi depan atasku yang kecil tanggal
dan aku melemparnya keatas genteng hanya karena melihat iklan salah satu pasta
gigi yang melakukan hal yang sama. Aku mengikutinya.
Aku ingat, ketika aku akhirnya menemukan cinta pertama masa
TK-ku yang begitu membuatku terpana dan selalu malu jika didekatnya. Pada saat
perpisahan TK, fotonya menjadi foto favoriteku yang selalu aku lihat terus
menerus.
Aku ingat, saat perpisahan TK aku menarikan sebuah tarian
dengan memakai kostum kaos berwarna warni dan celana ketat berwarna orange dan
rok balet berwarna pink dan aku berada dibarisan depan.
Aku ingat, perpisahan pertama kali yang aku alami adalah
dengan sahabat mainku yang aku mempunyai baju daster dengan motif sama hanya
warnanya saja berbeda dan selalu gentian mandi sore dirumahku dan rumah dia.
Mama ku dan mama dia juga sahabatan. Dia cantik, keturunan arab dan sangat
pintar. Namanya Intan Safira.
Lalu, aku masuk SD.. SD pertamaku di Semarang..
Aku ingat, pertama kali rasanya masuk ke sekolah yang aku
sendiri engga tahu bahasa yang digunakan anak seumurku karena aku murid
pindahan dari Jakarta. Nama teman pertamaku, Nusa. Aku sayang padanya J
Aku ingat, aku tinggal dirumah tingkat dua yang disamping
rumah aku terdapat rumah kecil sekali yang merupakan rumah dari yang dulu jaga
rumah utama. Bapak itu punya seorang anak, dan sayangnya aku lupa nama anak itu
siapa. Dan aku pernah bermain bersama dia sekali, dan ibuku melarangnya. Aku disapa
olehnya pada suatu siang, dan aku membuang muka. Itu pertama kalinya aku merasa
bahwa aku jahat. Dan aku sedih.
Aku ingat, setiap istirahat hanya diberi uang Rp. 500,- dan
hanya aku gunakan untuk beli tahu goreng dan mainan balon tiup.
Aku ingat, koleksi pertama aku pada saat aku SD adalah
kertas file bermotif dengan banyak kartun kesukaan aku.
Aku ingat, aku punya guru SD yang sangat imut, namanya ibu
Ning.
Aku ingat, aku juga punya dua orang teman lagi bernama
Muhammad dan Tuko. Muhammad, aku ingat dia adalah orang yang baik sama aku dan
aku suka dia. Dia anak orang kaya dan ibunya baik sekali. Ibunya Muhammad
dan Ibunya Tuko adalah sahabat baik
ibuku.
Aku ingat, ketiak perpisahan kedua yang menyakitkanku. Aku
harus meninggalkan Nusa, Muhammad dan Tuko untuk pindah keluar kota. Namun, aku
janji akan selalu bertukar surat dengan Nusa.
SD. Aku pindah ke Medan..
Aku ingat, aku sama sepert pertama kali masuk sekolah di
Semarang dan berada di kota yang berbeda aku bingung dengan bahasa yang
digunakan, teman pertama aku Nazla. Dia keturunan Melayu. Dan Ella, aku lupa
dia orang mana.
Aku ingat, kelas yang aku tempatin itu gelap dan bau sampah.
Karena jendela kelas ku benar-benar kotor. Aku heran kenapa ayah dan ibuku
menyekolahkan ku disana. Ternyata itu salah satu sekolah terbaik dan terdekat
dari rumah.
Aku ingat, aku dapatkan kamar ku sendiri yang pertama kali
disini. Rumahku ada 3 kamar tidur. Aku senang aku dapat tempat tidur baru, meja
belajar baru dan aku koleksi komik Doraemon.
Aku ingat, aku pernah melemparkan buku tugas kepada guruku
lantaran aku sebal dengan dia. Sampai akhirnya aku meminta maaf hanya karena
mau dapat nilai.
Aku ingat, aku suka dengan temanku. Namanya Dimas. Sekaligus
sainganku untuk mendapatkan rangking. Tapi, dia biasa aja denganku dan aku juga
tidak masalah akan hal itu.
Aku ingat, aku punya teman yang bernama Meda. Dia pindahan
dari Surabaya. Aku senang berteman dengan dia. Dia anak yang kreatif dan sayang
sama aku.
Aku ingat, hal dimana masa-masa susahku pun dimulai. Ayah
keluar dari pekerjaan karena difitnah menggunakan uang kantor. Disinilah awal
keluargaku jatuh. Aku harus pindah ke Jakarta. Setidaknya biaya hidup pun lebih
murah diJakarta kan? Ayah juga mau nyari pekerjaan disana. Dan lagi-lagi aku
harus kehilangan teman-teman aku disini.
Masih SD, dan Pindah ke Jakarta..
Aku ingat, masuk sekolah yang dituju adalah pilihan yang
sulit. Aku masuk sekolah khusus untuk wilayah Jakarta, supaya lanjutan
sekolahnya gampang. Saat masuk sekolah, kejutannya adalah aku masuk sama teman
TK-ku. Intan namanya. Intan Safira? Bukan. Saat itu aku gak tau Intan Safira
dimana. Ini Intan Ayu. Tapi aku duduk sebangku sama teman pertamaku, Desi.
Aku ingat, ketika pertama kali aku tau ada seorang anak
laki-laki yang meminjamkan pensil yang duduk persis disamping kanan aku dan aku
dipinjami rautan pensil kala itu. Dera namanya. Dia membuatku berbunga-bunga..
Aku suka dia.
Aku ingat, kala itu keluarga aku benar-benar dalam keadaan
terpuruk. Tidak ada uang untuk sekolah, padahal aku baru menginjak SD. Mama memutuskan
untuk jualan keripik singkong dan dijual ke warung-warung. Sampai akhirnya aku
jualan di sekolah juga untuk bantu mama. Saat aku jualan yang sudah berjalan
beberapa hari, ternyata guruku, Ibu Rupinah bilang : “Ini sekolah dan kelas,
bukan buat jualan.” Aku kaget. Semenjak itu aku tidak jualan lagi. Aku menangis
mendengarnya.
Aku ingat, ketika itu saat setelah selesai ujian praktek,
aku dan teman-temanku berkumpul bercanda didepan kelas. Ternyata, Dera datang
dan aku dicengin a la anak SD. Teman-temanku tau aku suka Dera dari awal masuk.
Dan baru kaliitu aku dicengin dan akhirnya Dera bilang suka juga sama aku. Kalau dipikir-pikir, lucu juga percintaan anak
SD. Haha
Aku ingat hal-hal yang entah kenapa semua hal itu membekas
dengan sendirinya dalam diri aku. Penting atau tidak penting, yang jelas itulah
aku. Batita, TK dan SD.
Aku ingat Part II akan segera ditulis..